Sering kita mendengar istilah
banyak-banyak minum air putih atau minumlah air minimal delapan gelas
sehari. Memang kekurangan air putih akan membuat tubuh kita dehidrasi. Namun ternyata, terlalu banyak minum air putih justru bisa membunuh kita. Kok bisa?
Pasokan air putih dalam ginjal tidak bisa
keluar sebanyak yang ditambahkan, sehingga kemudian oleh ginjal
ditambahkan ke dalam darah. Darah kemudian menjadi terlalu encer, dan
kandungan sodium berkurang.
Kondisi ini disebut dengan hyponatremia.
Kelebihan air ini kemudian akan diserap oleh sel sel tubuh, demikian
pula dengan sel otak. Otak membengkak karena tekanan darah naik. Otak
yang membengkak ini tertahan oleh tengkorak kepala, sehingga bisa
mengakibatkan kerusakan pada banyak tempat.
Minum air terlalu banyak juga bisa
menyebabkan keracunan air, dimana air terlalu banyak di dalam tubuh,
sehingga nutrisi lain di dalam tubuh menjadi terlarut dan tidak bisa
melakukan tugasnya dengan baik, kondisi yang disebut hiponatremia.
Kondisi ini yang membuat kadar garam dalam tubuh menurun dan dapat
menyebabkan pembengkakan otak.
Semua kerusakan ini bisa menyebabkan stroke
karena tekanan darah yang tinggi, koma, kebutaan dan bahkan kematian.
Semua karena tekanan air yang sangat besar dalam tubuh. Jadi lebih baik
hati hati, pastikan jumlah air yang anda minum tepat, tidak lebih dan
tidak kurang.
Selain itu mengonsumsi air putih sesaat
sebelum makan hanya akan membuat proses penyerapan makanan oleh enzim
menjadi lebih sulit. Hal ini disebabkan karena air yang diminum butuh
waktu 30 menit lamanya untuk mengalir dari lambung menuju usus.
Sebelum sempat mengalirkan air ke usus,
kerja enzim bertambah berat dengan adanya makanan yang masuk. Itulah
yang terjadi. Untuk itu, bila ingin meminum air untuk menghindari diri
makan terlalu banyak, lakukanlah satu jam sebelum makan.
-
Jangan Minum Sebelum Tidur
Lain lagi yang terjadi bila Anda
mengonsumsi air sesaat sebelum tidur. Hal tersebut akan menimbulkan
aliran balik. Air yang bercampur dengan asam lambung dapat memasuki
tenggorokan dan terhirup ke dalam paru-paru, yang dapat menyebabkan
pneumonia. Tenggorokan dirancang agar tidak ada yang masuk ke dalamnya
selain udara.
Jika di dalamnya masih terdapat makanan
atau minuman, isi lambung akan meluap naik menuju kerongkongan saat Anda
merebahkan diri. Secara otomatis tubuh akan menyempitkan saluran
pernafasan dan menghentikan pernafasan untuk mencegah isi lambung
memasuki tenggorokan.
Coba Anda pikirkan, berapa banyak orang meninggal terkena serangan jantung
pada dini hari? Penyebabnya tidak lain adalah asam yang mengalir balik
akibat konsumsi makanan dan minuman pada malam hari. Saat saluran
pernafasan tertutup, nafas menjadi tidak teratur.
Kadar oksigen dalam darah kemudian
berkurang dan tentu juga akan mengurangi persediaan oksigen menuju otot
jantung. Seperti pada saat makan, minumlah air satu jam sebelum tidur.
Biasakan tidur dengan perut kosong. Lebih baik lapar daripada kehilangan
nyawa, bukan?
Belakangan ini, juga sejumlah ahli kesehatan di Inggris memeringatkan bahwa minum delapan gelas air sehari
adalah pepatah keliru dan bahkan mungkin bisa membahayakan. Mereka
bahkan berani menyatakan, klaim ilmiah di balik anjuran tersebut ini
hanyalah “omong kosong”.
Di Inggris, National Health Services
(NHS) bersama dengan dokter terkemuka dan ahli gizi telah lama
menyarankan masyarakat agar minum sekitar 1,2 liter air per hari untuk
menjaga kesehatan. Namun, sebuah laporan terbaru yang ditulis dalam British Medical Journal
menjelaskan bahwa ancaman akan dehidrasi adalah suatu ‘mitos’ dan
mengatakan sejauh ini tak ada bukti di balik klaim bahwa minum banyak
air dapat mencegah beberapa masalah kesehatan.
Seorang dokter di Glasgow, Margaret McCartney, dalam jurnal yang disebutkan kompas.com
mengatakan bahwa anjuran dalam website NHS agar minum enam sampai
delapan gelas sehari tidak hanya sebuah omong kosong, tapi juga
memalukan. Dia menambahkan bahwa manfaat dari banyak minum air sering
dibesar-besarkan dan ditumpangi kepentingan, misalnya dari perusahaan
air dalam kemasan.
Dalam BMJ, Dr McCartney juga menekankan
bahwa penelitian menunjukkan bahwa minum air ketika tidak merasa haus
justru dapat mengganggu dan bukannya meningkatkan konsentrasi.
Bukti-bukti lain juga menunjukkan bahwa zat kimia yang pembunuh kuman
ditemukan dalam air kemasan bisa berakibat buruk bagi kesehatan.
source : supermilan.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar